Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa
Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan
(custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupa¬kan
istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang
berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan
perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghin-dari hal-hal tindakan yang buruk.
Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari
terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang
dilakukan, sedangkan Etika adalah
perilaku yang baik yang telah melekat pada diri manusia itu sendiri sebagai
pendoman hidup, baik dilakukan dalam kehidupan pribadi maupun social
dimasyarakat.
Prinsip-prinsip etika dan aturan perilaku telah
dikeluarkan oleh American Institute of Bersertifikat Akuntan Profesional (AICPA)
untuk Akuntan Profesional Bersertifikat, Institute of Internal Auditors (IIA)
untuk Auditor Internal Bersertifikat dan Institut Akuntan Manajemen (IMA) untuk
praktisi manajemen masing-masing. Aturan-aturan kode menegakkan akuntan dan
auditor untuk mempertahankan tingkat tertinggi standar etika dan memenuhi
kewajiban mereka untuk, masyarakat profesi dan organisasi yang mereka layani.
Ada
beberapa standar etika untuk akuntan manajemen yaitu
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa
Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan
(custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupa¬kan
istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang
berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan
perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghin-dari hal-hal tindakan yang buruk.
Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari
terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang
dilakukan, sedangkan Etika adalah
perilaku yang baik yang telah melekat pada diri manusia itu sendiri sebagai
pendoman hidup, baik dilakukan dalam kehidupan pribadi maupun social
dimasyarakat.
Prinsip-prinsip etika dan aturan perilaku telah
dikeluarkan oleh American Institute of Bersertifikat Akuntan Profesional (AICPA)
untuk Akuntan Profesional Bersertifikat, Institute of Internal Auditors (IIA)
untuk Auditor Internal Bersertifikat dan Institut Akuntan Manajemen (IMA) untuk
praktisi manajemen masing-masing. Aturan-aturan kode menegakkan akuntan dan
auditor untuk mempertahankan tingkat tertinggi standar etika dan memenuhi
kewajiban mereka untuk, masyarakat profesi dan organisasi yang mereka layani.
Ada
beberapa standar etika untuk akuntan manajemen yaitu:
1.
Kompetensi
artinya
dia harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang sepantasnya, mengikuti
hukum, peraturan dan standar teknis, dan membuat laporan yang jelas dan lengkap
berdasarkan informasi yang dapat dipercaya dan relevan.
|
Akuntansi
Kompetensi
|
definisi
|
1
|
Pengetahuan
Profesional
|
§ Menunjukkan tingkat mahir keahlian profesional dalam
pengetahuan akuntansi agar menjaga tetap terkini dengan perkembangan dan
tren. Pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi yang
berlaku dan sistem untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan.
|
2
|
Keuangan monitoring
dan analisis
|
§ Dengan memantau dan mengumpulkan data untuk menilai
akurasi dan integritas kuat dalam menganalisis data untuk memastikan
kepatuhan dengan standar yang berlaku dengan peraturan dan sistem
pengendalian internal, menafsirkan dan mengevaluasi hasil guna mempersiapkan
dokumentasi dan membuat laporan keuangan dan/atau presentasi.
|
3
|
Pengambilan
keputusan
|
§ Dengan menggunakan pendekatan yang efektif untuk
memilih tindakan atau mengembangkan solusi yang sesuai untuk mencapai
kesimpulan, mengambil tindakan yang konsisten dengan fakta-fakta yang
tersedia.
|
4
|
Pengawasan
|
§ Dengan menunjukkan sifat disiplin, menetapkan
standar kinerja dan mengevaluasi kinerja dari karyawan untuk mempertahankan
tenaga kerja yang beragam untuk mengelola dan memastikan kepatuhan dengan
sumber daya manusia kebijakan dan prosedur.
§ Memantau dan menilai pekerjaan dengan memberikan
umpan balik, memberikan teknis pengawasan, mengembangkan pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan karyawan; rencana dan dukungan karyawan di peluang
pengembangan karir.
|
5
|
Komunikasi dan
keterampilan Interpersonal
|
§ Menyampaikan informasi kepada perorangan atau
kelompok dengan memberikan presentasi yang cocok untuk karakteristik dan
kebutuhan penonton.
§ Jelas dan ringkas menyampaikan informasi secara
lisan atau secara tertulis kepada individu atau kelompok untuk memastikan
bahwa mereka mengerti informasi dan pesan.
§ Mendengarkan dan merespons dengan tepat kepada orang
lain. Kemampuan untuk membangun hubungan kerja yang efektif yang mendorong
keberhasilan organisasi.
|
2.
Confidentiality
mengharuskan seorang
akuntan manajemen untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia kecuali ada
otorisasi dan hukum yang mengharuskan untuk melakukan hal tersebut. Kerahasian
harus terdefinisi dengan baik, dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi
harus diterapkan secara berhati-hati, khususnya untuk komputer yang
bersifat standalone atau tidak terhubung ke jaringan. Aspek
penting dari kerahasiaan adalah pengidentifikasian atau otentikasi
terhadap user.Identifikasi positif dari setiap user sangat penting
untuk memastikan efektivitas dari kebijakan yang menentukan siapa saja yang
berhak untuk mengakses data tertentu
Contohnya:
Access Control Models sangat berfungsi dalam menentukan jenis kontrol akses
yang diperlukan dalam mendukung kebijakan keamanan. Model akses kontrol ini
menyediakan view konseptual dari kebijakan keamanan. Hal ini akan mengijinkan
kita untuk melakukan pemetaan antara tujuan dan petunjuk dari kebijakan
keamanan anda terhadap event yang spesifik. Proses dari
pemetaan ini memungkinkan terbentuknya definisi formal dan spesifikasi yang
diperlukan dalam melakukan kontrol terhadap keamanan. Singkatnya, access
control model memungkinkan untuk memilah kebijakan keamanan yang
kompleks menjadi langkah–langkah keamanan yang lebih sederhana dan terkontrol.
Beberapa model yang berbeda sudah dibangun sampai dengan tahun ini. Kita akan
membahas beberapa model yang dianggap unik pada bagian-bagian selanjutnya.
Kebanyakan penerapan kebijakan keamanan melakukan kombinasi dari beberapa access
control models.
3.
Integrity
adalah
perlindungan terhadap dalam sistem dari perubahan yang tidak terotorisasi, baik
secara sengaja maupun secara tidak sengaja. Integritas mengharuskan untuk
menghindari “conflicts of interest”, menghindari kegiatan yang dapat
menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam menjunjung etika. Mereka
juga harus menolak pemberian dan hadiah yang dapat mempengaruhi tindakan
mereka. Mereka juga tidak boleh menjatuhkan legitimasi perusahaan, tetapi harus
mengakui keterbatasan profesionalisme mereka, mengkomunikasikan informasi yang
menguntungkan atau merugikan, dan menjauhi diri dari prilaku yang dapat
mendiskreditkan profesi mereka. Seperti halnya kerahasiaan,
integritas bisa dikacaukan oleh hacker, masquerader, aktivitas
user yang tidak terotorisasi, download file tanpa proteksi, LAN, dan
programprogram terlarang. (contohnya : trojan horse dan virus),
karena setiap ancaman tersebut memungkinkan terjadinya perubahan
yang tidak terotorisasi terhadap data atau program. Sebagai contoh,
user yang berhak mengakses sistem secara tidak sengajamaupun secara sengaja
dapat merusak data dan program, apabila aktivitas mereka didalam
sistem tidak dikendalikan secara baik.
Contoh untuk melindungi dari ancaman terhadap
integritas
- Memberikan akses dalam kerangka need-to-know basis
- Pemisahan tugas(separation of duties)
- Rotasi tugas
4.
Objectifity
mengharuskan
para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara wajar dan objektif,
mengungkapan secara penuh (fully disclose) semua informasi relevan yang
diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman user terhadap pelaporan, komentar dan
rekomendasi yang ditampilkan. Tujuan dari Akuntansi
Manajemen atau dalam bahasa inggris (Objective of Manajemen Accountan).
Seelum kita membahas tentang Akuntansi Manajemen. Akuntansi manajemen adalah
profesi yang melibatkan bermitra dalam keputusan manajemen membuat, merancang
perencanaan dan kinerja sistem manajemen, dan menyediakan keahlian dalam
melalui laporan keuangan dan kontrol untuk membantu manajemen dalam perumusan
dan implementasi strategi organisasi
Contoh
dan Tujuan dari praktek Akuntansi Manajemen meluas ke tiga
bidang oleh American Institute of Certified Public
Accountants(AICPA)berikut:
1. Manajemen strategis untuk memajukan peran akuntan
manajemen sebagai mitra strategis dalam organisasi.
2. Manajemen kinerja untuk mengembangkan praktek
pengambilan keputusan bisnis dan mengelola kinerja organisasi
3. Manajemen risiko untuk berkontribusi untuk kerangka
kerja dan praktek untuk mengidentifikasi, mengukur, mengelola dan melaporkan
risiko untuk mencapai tujuan organisasi.
5.
Whistle Blowing
Merupakan tindakan yang
dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan
kekurangan yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain,
berkaitan dengan kecurangan yang merugikan perusahaan sendiri maupun pihak
lain.
Whistle bowing dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.Whistle blowing internal
Terjadi ketika seorang karyawan mengetahui
kecurangan yang dilakukan karyawan kemudian melaporkan kecurangan tersebut
kepada atasannya
2. Whistle
blowing eksternal
Terjadi ketika seorang karyawan mengetahui
kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan lalu membocorkannya kepada masyarakat
karena kecurangan itu akan merugikan masyarakat.
Contoh Kasus: Kasus Mulyana W Kusuma tahun
2004. Menjabat sebagai sebagai seorang anggota KPU diduga menyuap anggota BPK
yang saat itu akan melakukan audit keuangan berkaitan dengan pengadaan logistic
pemilu. Dalam kasus ini ICW melaporkan tindakan Mulyana W Kusuma kepada Majelis
Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan sekaligus meminta supaya
dilakukan tindakan etis terhadap anggotanya yang melanggar kode etik profesi
akuntan
6.
Creative Accounting
Semua proses dimana beberapa
pihak menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk di
dalamnya standar, teknik, dll) dan menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan
keuangan (Amat, Blake dan Dowd, 1999). Di dalam creative
accounting ada pendapat yang mengatakan creative accounting di bagi dua jenis,
yaitu yang legal dan illegal. Maksud dari legal di sini adalah yang sesuai
dengan perundang-undangan atau sesuai peraturan yang berlaku, sedangkan yang
illegal adalah yang menyalahi peraturan atau perundang-undangan ayang berlaku.
Contoh kasus (Legal) :
Perusahaan PT. ABC lebih
menggunakan metode FIFO dalam metode arus persediaannya. Karena dari sisi FIFO
akan menghasilkan profit lebih besar dibandingkan LIFO, atau Average. Hal ini
dilakukan karenaAsumsi Inflasi Besar. FIFO dapat dianggap sebagai sebuah
pendekatanyang logis dan realistis terhadap arus biaya ketika penggunaan
metodeidentifikasi khusus tidak memungkinkan atau tidak praktis.
FIFO mengasumsikan bahwa
arus biaya yang mendekati parallel dengan arus fisik yang terjual. Beban
dikenakan pada biaya yang dinilai melekat pada barang Jika perusahaan dengan
tingkat persediaan yang tinggi sedang mengalami kenaikan biaya persediaan yang
signifikan, dan kemungkinan tidak akan mengalamipenurunan persediaan di masa depen,
maka LIFO memberikan keuntungan arus kas yang substansial dalam hal penundaan
pajak.
Ini adalah alasan utama
dari penerapan LIFO oleh kebanyakan perusahaan. Bagi banyak perusahaan dengan
tingkat persediaany ang kecil atau dengan biaya persediaan yang datar atau
menurun, maka LIFO hanyamemberikan keuntungan kecil dari pajak. Perusahaan
seperti ini memilih untuk tidak menggunakan LIFO.
a.
Fraud (Kecurangan)
Secara umum fraud merupakan
suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam dan
atau luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau
kelompoknya yang secara langsung merugikan pihak lain. Orang awam seringkali
mengasumsikan secara sempit bahwa fraud sebagai tindak pidana atau perbuatan
korupsi.
b. Fraud Auditing (
Kecurangan Audit )
Upaya
untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan dalam transaksi-transaksi komersial.
Untuk dapat melakukan audit kecurangan terhadap pembukuan dan transaksi
komersial memerlukan gabungan dua keterampilan, yaitu sebagai auditor yang
terlatih dan kriminal investigator.
Contoh Kasus : Committee of
Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO). Penelitian COSO
menelaah hampir 350 kasus dugaan kecurangan pelaporan keuangan oleh
perusahaan-perusahaan publik di Amerika Serikat yang diselidiki oleh SEC.
Diantaranya adalah :
1. Kecurangan
keuangan memengaruhi perusahaan dari semua ukuran, dengan median perusahaan
memiliki aktiva dan pendapatan hanya di bawah $100juta.
2. Berita
mengenai investigasi SEC atau Departemen Kehakiman mengakibatkan penurunan
tidak normal harga saham rata-rata 7,3 persen.
3. Dua
puluh enam persen dari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam kecurangan
mengganti auditor selama periode yang diteliti dibandingkan dengan hanya 12
persen dari perusahaan-perusahaan yang tidak terlibat.
Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang
berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk
pihak luar, seperti pemegang saham,kreditor, pemasok,
serta pemerintah.
Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aset = Liabilitas +Ekuitas).
Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan
penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini
yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan
untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggung jawaban
keuangan terhadap
para pemegang saham.
Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus
digunakan di dalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk
kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan
pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui
laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK. SAK
ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994,
menggantikan Prinsip-prinsi Akuntansi Indonesia tahun 1984.
Menurut Chartered
Institute of Management Accountants (CIMA), akuntansi manajemen
adalah "proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisis, penyusunan, interpretasi,
dan komunikasi informasi yang digunakan oleh manajemen untuk merencanakan,
mengevaluasi dan pengendalian dalam suatu entitas dan untuk memastikan sesuai
dan akuntabilitas penggunaan sumber daya tersebut. Akuntansi manajemen juga
meliputi penyusunan laporan keuangan untuk kelompok non-manajemen seperti
pemegang saham, kreditur, badan pengatur dan otoritas pajak "(Istilah
resmi CIMA).
The American Institute of Certified Public Accountants
(AICPA) menyatakan bahwa akuntansi manajemen sebagai praktik meluas ke tiga
bidang berikut:
a. Manajemen
Strategi - Memajukan peran akuntan manajemen sebagai mitra strategis dalam
organisasi.
b. Manajemen
Kinerja - Mengembangkan praktik pengambilan keputusan bisnis dan mengelola
kinerja organisasi.
c. Manajemen
Risiko - Berkontribusi untuk membuat kerangka kerja dan praktik untuk
mengidentifikasi, mengukur, mengelola dan melaporkan risiko untuk mencapai
tujuan organisasi.
Chartered
Institute of Management Accountants (CIMA) menyatakan bahwa
"Seorang akuntan manajemen harus mampu menerapkan pengetahuan profesional
dan keterampilannya dalam penyusunan dan penyajian informasi keputusan keuangan
dan lainnya yang berorientasi sedemikian rupa untuk dapat membantu manajemen
dalam merumusakan kebijakan, perencanaan dan pengendalian pelaksanaan
pengoperasian. "Akuntan manajemen oleh karena itu dilihat sebagai
"pencipta nilai" antara akuntan. Mereka jauh lebih tertarik melihat
ke depan dan mengambil keputusan yang akan memengaruhi masa depan organisasi,
daripada rekaman sejarah dan kepatuhan (menjaga nilai) aspek profesi.
Pengetahuan dan pengalaman akuntansi manajemen dapat diperoleh dari berbagai
bidang dan fungsi dalam suatu organisasi seperti manajemen informasi,
perbendaharaan, audit efisiensi, pemasaran, penilaian, penetapan harga,
logistik, dan lainnya.
1. Competance
Praktisi
akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
a.
Mempertahankan tingkat yang sesuai kompetensi profesional oleh pembangunan
berkelanjutan pengetahuan dan keterampilan.
b.
Lakukan tugas profesional mereka sesuai dengan hukum, peraturan dan standar
teknis.
c.
Siapkan laporan lengkap dan jelas dan rekomendasi setelah analisis yang tepat
informasi yang relevan dan dapat diandalkan
2. Confidentiality
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan
memiliki tanggung jawab untuk:
a.
Menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dalam
pekerjaan mereka kecuali bila diizinkan, kecuali hukum wajib untuk
melakukannya.
b.
Menginformasikan bawahan yang sesuai mengenai kerahasiaan informasi yang
diperoleh dalam pekerjaan mereka dan memantau kegiatan mereka untuk menjamin
pemeliharaan kerahasiaan
c.
Menahan diri dari menggunakan atau muncul untuk menggunakan informasi rahasia
yang diperoleh dalam pekerjaan mereka untuk keuntungan tidak etis atau ilegal
baik secara pribadi atau melalui pihak ketiga.
3. Integritas
Praktisi
akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
a. Hindari konflik aktual atau
kepentingan dan menyarankan semua pihak yang tepat dari setiap potensi konflik.
b. Menahan diri dari terlibat dalam
kegiatan apapun yang akan merugikan kemampuan mereka untuk menjalankan tugasnya
secara etis.
c. Menolak hadiah, bantuan, atau
perhotelan yang akan mempengaruhi atau akan muncul untuk mempengaruhi tindakan
mereka.
d. Menahan diri dari aktivitas salah
satu atau pasif menumbangkan pencapaian tujuan organisasi yang sah dan etis.
e. Mengenali dan dan
berkomunikasi keterbatasan profesional atau kendala lain yang akan menghalangi
penilaian bertanggung jawab atau kinerja yang sukses dari suatu kegiatan.
f. Mengkomunikasikan informasi
yang tidak menguntungkan serta menguntungkan dan penilaian profesional atau
pendapat.
g. Menahan diri dari terlibat
atau mendukung aktivitas apapun yang akan mendiskreditkan profesi.
4. Objektivitas
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan
memiliki tanggung jawab untuk:
- Mengkomunikasikan
informasi secara adil dan obyektif
- Mengungkapkan
penuh semua informasi relevan yang dapat diharapkan untuk mempengaruhi
pemahaman pengguna dimaksudkan dari laporan, komentar, dan rekomendasi
yang disampaikan.
5. Resolusi Konflik Etis
Dalam menerapkan standar etika, praktisi manajemen
akuntansi dan manajemen keuangan mungkin mengalami masalah dalam
mengidentifikasi perilaku tidak etis atau dalam menyelesaikan konflik etis.
Ketika dihadapkan dengan isu-isu etis yang signifikan praktisi manajemen
akuntansi dan manajemen keuangan harus mengikuti kebijakan yang ditetapkan dari
bantalan organisasi pada resolusi konflik tersebut. Jika kebijakan ini tidak
menyelesaikan konflik etika, praktisi tersebut harus mempertimbangkan program
berikut tindakan.
- Diskusikan masalah tersebut dengan atasan langsung, kecuali ketika
muncul unggul yang terlibat, dalam hal masalah harus disajikan ke tingkat
manajerial berikutnya yang lebih tinggi. Jika resolusi yang memuaskan
tidak dapat dicapai ketika masalah awalnya disajikan, menyerahkan masalah
ini ke tingkat manajerial berikutnya yang lebih tinggi.
- Jika atasan langsung adalah chief executive officer atau setara,
kewenangan meninjau diterima mungkin kelompok seperti komite audit, komite
eksekutif, dewan direksi, dewan pengawas, atau pemilik. Kontak dengan
tingkat atasan langsung di atas harus dimulai hanya dengan pengetahuan
atasannya. asumsi unggul tidak terlibat. Kecuali ditentukan secara legal,
komunikasi masalah tersebut kepada pihak berwenang atau individu yang
tidak dipekerjakan atau terlibat dengan organisasi tidak dianggap sesuai.
- Menjelaskan isu-isu etika yang relevan dengan diskusi rahasia dengan
penasihat tujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentu saja
mungkin tindakan
- Konsultasikan pengacara sendiri sebagai kewajiban hukum dan hak-hak
mengenai konflik etika.
- Jika konflik etika masih ada setelah melelahkan semua tingkat kajian
internal, mungkin tidak ada jalan lain mengenai hal-hal yang signifikan
daripada mengundurkan diri dari organisasi dan untuk menyerahkan sebuah
memorandum informatif untuk perwakilan organisasi yang tepat. Setelah
pengunduran diri, tergantung pada sifat dari konflik etika, itu juga
mungkin tepat untuk memberitahu pihak lain.
Karakteristik
Kecurangan
Dilihat dari pelaku fraud maka secara
garis besar kecurangan bisa dikelompokkan menjadi dua jenis :
1.
Oleh pihak perusahaan, yaitu :
a.
Manajemen untuk kepentingan perusahaan, yaitu salah saji yang timbul karena
kecurangan pelaporan keuangan (misstatements arising from fraudulent financial
reporting).
b.
Pegawai untuk keuntungan individu, yaitu salah saji yang berupa penyalahgunaan
aktiva (misstatements arising from misappropriation of assets).
2. Oleh pihak di luar perusahaan, yaitu pelanggan,
mitra usaha, dan pihak asing yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Salah saji yang timbul karena kecurangan pelaporan
keuangan
Kecurangan pelaporan keuangan biasanya dilakukan
karena dorongan dan ekspektasi terhadap prestasi kerja manajemen. Salah saji
yang timbul karena kecurangan terhadap pelaporan keuangan lebih dikenal dengan
istilah irregularities (ketidakberesan). Bentuk kecurangan
seperti ini seringkali dinamakan kecurangan manajemen (management fraud),
misalnya berupa : Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan terhadap catatan akuntansi
atau dokumen pendukung yang merupakan sumber penyajian laporan keuangan.
Kesengajaan dalam salah menyajikan atau sengaja menghilangkan (intentional
omissions) suatu transaksi, kejadian, atau informasi penting dari laporan
keuangan.
Salah saji yang berupa
penyalahgunaan aktiva
a.
Kecurangan jenis ini biasanya disebut kecurangan karyawan
(employee fraud). Salah saji yang berasal dari penyalahgunaan aktiva
meliputi penggelapan aktiva perusahaan yang mengakibatkan laporan keuangan
tidak disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Penggelapan aktiva umumnya dilakukan oleh karyawan yang menghadapi masalah
keuangan dan dilakukan karena melihat adanya peluang kelemahan pada
pengendalian internal perusahaan serta pembenaran terhadap tindakan tersebut.
Contoh salah saji jenis ini adalah :
a.
Penggelapan terhadap penerimaan kas.
b.
Pencurian aktiva perusahaan.
c.
Mark-up harga
d.
Transaksi “tidak resmi”.
Dari penjelasan singkat di atas, hal yang menarik
adalah dapat saja diklaim bahwa Fraud dengan sengaja dilakukan demi kepentingan
perusahaan. Demi kredibilitas perusahaan pihak manajemen dengan sengaja
melakukan katakanlah istilahnya Soft Fraud.
Tanggungjawab Akuntan Keuangan dan Akuntan Manajemen
Etika
dalam akuntansi keuangan dan manajemen merupakan suatu bidang keuangan yang
merupakan sebuah bidang yang luas dan dinamis. Bidang ini berpengaruh langsung
terhadap kehidupan setiap orang dan organisasi. Ada banyak bidang yang dapat di
pelajari, tetapi sejumlah besar peluang karir tersedia di bidang keuangan.
Manajemen keuangan dengan demikian merupakan suatu bidang keuangan yang
menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan
dan mempertahankan nilai melalui pengambilan putusan dan manajemen sumber daya
yang tepat
Akuntansi
keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan
keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor,pemasok, serta
pemerintah. Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah
persamaan akuntansi di mana aktiva adalah harta yang dimiliki suatu perusahaan
digunakan untuk operasi perusahaan dalam upaya untuk menghasilkan pendapatan.
Sedangkan modal yaitu selisih antara aktiva dikurang hutang. Akuntansi keuangan
berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau
organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan
tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya
digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai
manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Hal
penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
yang merupakan aturan- aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan
penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian,
diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui
laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK. SAK
ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994, menggantikan Prinsip-prinsip
Akuntansi Indonesia tahun 1984.
Akuntansi
manajemen adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan penggunaan informasi
akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk keperluan
penghitungan biaya produk, perencanaan, pengendalian dan evaluasi, serta
pengambilan keputusan. Definisi akuntansi manajemen menurut Chartered
Institute of Management Accountant, yaitu Penyatuan bagian manajemen yang
mencakup, penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan untuk perumusan
strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian, pembuatan keputusan,
optimalisasi penggunaan sumber daya, pengungkapan kepada pemilik dan pihak
luar, pengungkapan kepada pekerja, pengamanan asset.
Bagian
integral dari manajemen yang berkaitan dengan proses identifikasi penyajian dan
interpretasi/penafsiran atas informasi yang berguna untuk merumuskan strategi,
proses perencanaan dan pengendalian, pengambilan keputusan, optimalisasi
keputusan, pengungkapan pemegang saham dan pihak luar, pengungkapan entitas
organisasi bagi karyawan, dan perlindungan atas aset organisasi. Akuntansi
Manajemen (Managerial Accounting) berhubungan dengan pengidentifikasian dan
pemilihan yang terbaik dari beberapa alternatif kebijakan atau tindakan dengan
menggunakan data historis atau taksiran untuk membantu pimpinan.
Persamaan
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen prinsip akuntansi yang diterima baik
dalam akuntansi dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga merupakan
prisnsip pengukuran yang Releven dalam akuntansi manajemen dan menggunakan
sistem informasi operasi yang sama sebagai bahan baku untuk menghasilkan
informasi yang disajikan kepada pemakainya.
Etika Akuntansi Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan
penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal.
Persamaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi
Manajemen
|
·
Prinsip akuntansi yang lazim diterima baik
dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga merupakan prinsip pengukuran
yang relevan dalam akuntansi manajemen
|
·
Menggunakan Sistem informasi operasi yang
sama sebagai bahan baku untuk menghasilkan informasi yang disajikan kepada
pemakainya
|
Sumber:
5.
http://xsaelicia.blogspot.com/2012/11/etika-dalam-akuntansi-keuangan-dan.html
:
1.
Kompetensi
artinya
dia harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang sepantasnya, mengikuti
hukum, peraturan dan standar teknis, dan membuat laporan yang jelas dan lengkap
berdasarkan informasi yang dapat dipercaya dan relevan.
|
Akuntansi
Kompetensi
|
definisi
|
1
|
Pengetahuan
Profesional
|
§ Menunjukkan tingkat mahir keahlian profesional dalam
pengetahuan akuntansi agar menjaga tetap terkini dengan perkembangan dan
tren. Pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi yang
berlaku dan sistem untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan.
|
2
|
Keuangan monitoring
dan analisis
|
§ Dengan memantau dan mengumpulkan data untuk menilai
akurasi dan integritas kuat dalam menganalisis data untuk memastikan
kepatuhan dengan standar yang berlaku dengan peraturan dan sistem
pengendalian internal, menafsirkan dan mengevaluasi hasil guna mempersiapkan
dokumentasi dan membuat laporan keuangan dan/atau presentasi.
|
3
|
Pengambilan
keputusan
|
§ Dengan menggunakan pendekatan yang efektif untuk
memilih tindakan atau mengembangkan solusi yang sesuai untuk mencapai
kesimpulan, mengambil tindakan yang konsisten dengan fakta-fakta yang
tersedia.
|
4
|
Pengawasan
|
§ Dengan menunjukkan sifat disiplin, menetapkan
standar kinerja dan mengevaluasi kinerja dari karyawan untuk mempertahankan
tenaga kerja yang beragam untuk mengelola dan memastikan kepatuhan dengan
sumber daya manusia kebijakan dan prosedur.
§ Memantau dan menilai pekerjaan dengan memberikan
umpan balik, memberikan teknis pengawasan, mengembangkan pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan karyawan; rencana dan dukungan karyawan di peluang
pengembangan karir.
|
5
|
Komunikasi dan
keterampilan Interpersonal
|
§ Menyampaikan informasi kepada perorangan atau
kelompok dengan memberikan presentasi yang cocok untuk karakteristik dan
kebutuhan penonton.
§ Jelas dan ringkas menyampaikan informasi secara
lisan atau secara tertulis kepada individu atau kelompok untuk memastikan
bahwa mereka mengerti informasi dan pesan.
§ Mendengarkan dan merespons dengan tepat kepada orang
lain. Kemampuan untuk membangun hubungan kerja yang efektif yang mendorong
keberhasilan organisasi.
|
2.
Confidentiality
mengharuskan seorang
akuntan manajemen untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia kecuali ada
otorisasi dan hukum yang mengharuskan untuk melakukan hal tersebut. Kerahasian
harus terdefinisi dengan baik, dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi
harus diterapkan secara berhati-hati, khususnya untuk komputer yang
bersifat standalone atau tidak terhubung ke jaringan. Aspek
penting dari kerahasiaan adalah pengidentifikasian atau otentikasi
terhadap user.Identifikasi positif dari setiap user sangat penting
untuk memastikan efektivitas dari kebijakan yang menentukan siapa saja yang
berhak untuk mengakses data tertentu
Contohnya:
Access Control Models sangat berfungsi dalam menentukan jenis kontrol akses
yang diperlukan dalam mendukung kebijakan keamanan. Model akses kontrol ini
menyediakan view konseptual dari kebijakan keamanan. Hal ini akan mengijinkan
kita untuk melakukan pemetaan antara tujuan dan petunjuk dari kebijakan
keamanan anda terhadap event yang spesifik. Proses dari
pemetaan ini memungkinkan terbentuknya definisi formal dan spesifikasi yang
diperlukan dalam melakukan kontrol terhadap keamanan. Singkatnya, access
control model memungkinkan untuk memilah kebijakan keamanan yang
kompleks menjadi langkah–langkah keamanan yang lebih sederhana dan terkontrol.
Beberapa model yang berbeda sudah dibangun sampai dengan tahun ini. Kita akan
membahas beberapa model yang dianggap unik pada bagian-bagian selanjutnya.
Kebanyakan penerapan kebijakan keamanan melakukan kombinasi dari beberapa access
control models.
3.
Integrity
adalah
perlindungan terhadap dalam sistem dari perubahan yang tidak terotorisasi, baik
secara sengaja maupun secara tidak sengaja. Integritas mengharuskan untuk
menghindari “conflicts of interest”, menghindari kegiatan yang dapat
menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam menjunjung etika. Mereka
juga harus menolak pemberian dan hadiah yang dapat mempengaruhi tindakan
mereka. Mereka juga tidak boleh menjatuhkan legitimasi perusahaan, tetapi harus
mengakui keterbatasan profesionalisme mereka, mengkomunikasikan informasi yang
menguntungkan atau merugikan, dan menjauhi diri dari prilaku yang dapat
mendiskreditkan profesi mereka. Seperti halnya kerahasiaan,
integritas bisa dikacaukan oleh hacker, masquerader, aktivitas
user yang tidak terotorisasi, download file tanpa proteksi, LAN, dan
programprogram terlarang. (contohnya : trojan horse dan virus),
karena setiap ancaman tersebut memungkinkan terjadinya perubahan
yang tidak terotorisasi terhadap data atau program. Sebagai contoh,
user yang berhak mengakses sistem secara tidak sengajamaupun secara sengaja
dapat merusak data dan program, apabila aktivitas mereka didalam
sistem tidak dikendalikan secara baik.
Contoh untuk melindungi dari ancaman terhadap
integritas
- Memberikan akses dalam kerangka need-to-know basis
- Pemisahan tugas(separation of duties)
- Rotasi tugas
4.
Objectifity
mengharuskan
para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara wajar dan objektif,
mengungkapan secara penuh (fully disclose) semua informasi relevan yang
diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman user terhadap pelaporan, komentar dan
rekomendasi yang ditampilkan. Tujuan dari Akuntansi
Manajemen atau dalam bahasa inggris (Objective of Manajemen Accountan).
Seelum kita membahas tentang Akuntansi Manajemen. Akuntansi manajemen adalah
profesi yang melibatkan bermitra dalam keputusan manajemen membuat, merancang
perencanaan dan kinerja sistem manajemen, dan menyediakan keahlian dalam
melalui laporan keuangan dan kontrol untuk membantu manajemen dalam perumusan
dan implementasi strategi organisasi
Contoh
dan Tujuan dari praktek Akuntansi Manajemen meluas ke tiga
bidang oleh American Institute of Certified Public
Accountants(AICPA)berikut:
1. Manajemen strategis untuk memajukan peran akuntan
manajemen sebagai mitra strategis dalam organisasi.
2. Manajemen kinerja untuk mengembangkan praktek
pengambilan keputusan bisnis dan mengelola kinerja organisasi
3. Manajemen risiko untuk berkontribusi untuk kerangka
kerja dan praktek untuk mengidentifikasi, mengukur, mengelola dan melaporkan
risiko untuk mencapai tujuan organisasi.
5.
Whistle Blowing
Merupakan tindakan yang
dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan
kekurangan yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain,
berkaitan dengan kecurangan yang merugikan perusahaan sendiri maupun pihak
lain.
Whistle bowing dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.Whistle blowing internal
Terjadi ketika seorang karyawan mengetahui
kecurangan yang dilakukan karyawan kemudian melaporkan kecurangan tersebut
kepada atasannya
2. Whistle
blowing eksternal
Terjadi ketika seorang karyawan mengetahui
kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan lalu membocorkannya kepada masyarakat
karena kecurangan itu akan merugikan masyarakat.
Contoh Kasus: Kasus Mulyana W Kusuma tahun
2004. Menjabat sebagai sebagai seorang anggota KPU diduga menyuap anggota BPK
yang saat itu akan melakukan audit keuangan berkaitan dengan pengadaan logistic
pemilu. Dalam kasus ini ICW melaporkan tindakan Mulyana W Kusuma kepada Majelis
Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan sekaligus meminta supaya
dilakukan tindakan etis terhadap anggotanya yang melanggar kode etik profesi
akuntan
6.
Creative Accounting
Semua proses dimana beberapa
pihak menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk di
dalamnya standar, teknik, dll) dan menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan
keuangan (Amat, Blake dan Dowd, 1999). Di dalam creative
accounting ada pendapat yang mengatakan creative accounting di bagi dua jenis,
yaitu yang legal dan illegal. Maksud dari legal di sini adalah yang sesuai
dengan perundang-undangan atau sesuai peraturan yang berlaku, sedangkan yang
illegal adalah yang menyalahi peraturan atau perundang-undangan ayang berlaku.
Contoh kasus (Legal) :
Perusahaan PT. ABC lebih
menggunakan metode FIFO dalam metode arus persediaannya. Karena dari sisi FIFO
akan menghasilkan profit lebih besar dibandingkan LIFO, atau Average. Hal ini
dilakukan karenaAsumsi Inflasi Besar. FIFO dapat dianggap sebagai sebuah
pendekatanyang logis dan realistis terhadap arus biaya ketika penggunaan
metodeidentifikasi khusus tidak memungkinkan atau tidak praktis.
FIFO mengasumsikan bahwa
arus biaya yang mendekati parallel dengan arus fisik yang terjual. Beban
dikenakan pada biaya yang dinilai melekat pada barang Jika perusahaan dengan
tingkat persediaan yang tinggi sedang mengalami kenaikan biaya persediaan yang
signifikan, dan kemungkinan tidak akan mengalamipenurunan persediaan di masa depen,
maka LIFO memberikan keuntungan arus kas yang substansial dalam hal penundaan
pajak.
Ini adalah alasan utama
dari penerapan LIFO oleh kebanyakan perusahaan. Bagi banyak perusahaan dengan
tingkat persediaany ang kecil atau dengan biaya persediaan yang datar atau
menurun, maka LIFO hanyamemberikan keuntungan kecil dari pajak. Perusahaan
seperti ini memilih untuk tidak menggunakan LIFO.
a.
Fraud (Kecurangan)
Secara umum fraud merupakan
suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam dan
atau luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau
kelompoknya yang secara langsung merugikan pihak lain. Orang awam seringkali
mengasumsikan secara sempit bahwa fraud sebagai tindak pidana atau perbuatan
korupsi.
b. Fraud Auditing (
Kecurangan Audit )
Upaya
untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan dalam transaksi-transaksi komersial.
Untuk dapat melakukan audit kecurangan terhadap pembukuan dan transaksi
komersial memerlukan gabungan dua keterampilan, yaitu sebagai auditor yang
terlatih dan kriminal investigator.
Contoh Kasus : Committee of
Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO). Penelitian COSO
menelaah hampir 350 kasus dugaan kecurangan pelaporan keuangan oleh
perusahaan-perusahaan publik di Amerika Serikat yang diselidiki oleh SEC.
Diantaranya adalah :
1. Kecurangan
keuangan memengaruhi perusahaan dari semua ukuran, dengan median perusahaan
memiliki aktiva dan pendapatan hanya di bawah $100juta.
2. Berita
mengenai investigasi SEC atau Departemen Kehakiman mengakibatkan penurunan
tidak normal harga saham rata-rata 7,3 persen.
3. Dua
puluh enam persen dari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam kecurangan
mengganti auditor selama periode yang diteliti dibandingkan dengan hanya 12
persen dari perusahaan-perusahaan yang tidak terlibat.
Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang
berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk
pihak luar, seperti pemegang saham,kreditor, pemasok,
serta pemerintah.
Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aset = Liabilitas +Ekuitas).
Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan
penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini
yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan
untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggung jawaban
keuangan terhadap
para pemegang saham.
Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus
digunakan di dalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk
kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan
pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui
laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK. SAK
ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994,
menggantikan Prinsip-prinsi Akuntansi Indonesia tahun 1984.
Menurut Chartered
Institute of Management Accountants (CIMA), akuntansi manajemen
adalah "proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisis, penyusunan, interpretasi,
dan komunikasi informasi yang digunakan oleh manajemen untuk merencanakan,
mengevaluasi dan pengendalian dalam suatu entitas dan untuk memastikan sesuai
dan akuntabilitas penggunaan sumber daya tersebut. Akuntansi manajemen juga
meliputi penyusunan laporan keuangan untuk kelompok non-manajemen seperti
pemegang saham, kreditur, badan pengatur dan otoritas pajak "(Istilah
resmi CIMA).
The American Institute of Certified Public Accountants
(AICPA) menyatakan bahwa akuntansi manajemen sebagai praktik meluas ke tiga
bidang berikut:
a. Manajemen
Strategi - Memajukan peran akuntan manajemen sebagai mitra strategis dalam
organisasi.
b. Manajemen
Kinerja - Mengembangkan praktik pengambilan keputusan bisnis dan mengelola
kinerja organisasi.
c. Manajemen
Risiko - Berkontribusi untuk membuat kerangka kerja dan praktik untuk
mengidentifikasi, mengukur, mengelola dan melaporkan risiko untuk mencapai
tujuan organisasi.
Chartered
Institute of Management Accountants (CIMA) menyatakan bahwa
"Seorang akuntan manajemen harus mampu menerapkan pengetahuan profesional
dan keterampilannya dalam penyusunan dan penyajian informasi keputusan keuangan
dan lainnya yang berorientasi sedemikian rupa untuk dapat membantu manajemen
dalam merumusakan kebijakan, perencanaan dan pengendalian pelaksanaan
pengoperasian. "Akuntan manajemen oleh karena itu dilihat sebagai
"pencipta nilai" antara akuntan. Mereka jauh lebih tertarik melihat
ke depan dan mengambil keputusan yang akan memengaruhi masa depan organisasi,
daripada rekaman sejarah dan kepatuhan (menjaga nilai) aspek profesi.
Pengetahuan dan pengalaman akuntansi manajemen dapat diperoleh dari berbagai
bidang dan fungsi dalam suatu organisasi seperti manajemen informasi,
perbendaharaan, audit efisiensi, pemasaran, penilaian, penetapan harga,
logistik, dan lainnya.
1. Competance
Praktisi
akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
a.
Mempertahankan tingkat yang sesuai kompetensi profesional oleh pembangunan
berkelanjutan pengetahuan dan keterampilan.
b.
Lakukan tugas profesional mereka sesuai dengan hukum, peraturan dan standar
teknis.
c.
Siapkan laporan lengkap dan jelas dan rekomendasi setelah analisis yang tepat
informasi yang relevan dan dapat diandalkan
2. Confidentiality
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan
memiliki tanggung jawab untuk:
a.
Menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dalam
pekerjaan mereka kecuali bila diizinkan, kecuali hukum wajib untuk
melakukannya.
b.
Menginformasikan bawahan yang sesuai mengenai kerahasiaan informasi yang
diperoleh dalam pekerjaan mereka dan memantau kegiatan mereka untuk menjamin
pemeliharaan kerahasiaan
c.
Menahan diri dari menggunakan atau muncul untuk menggunakan informasi rahasia
yang diperoleh dalam pekerjaan mereka untuk keuntungan tidak etis atau ilegal
baik secara pribadi atau melalui pihak ketiga.
3. Integritas
Praktisi
akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
a. Hindari konflik aktual atau
kepentingan dan menyarankan semua pihak yang tepat dari setiap potensi konflik.
b. Menahan diri dari terlibat dalam
kegiatan apapun yang akan merugikan kemampuan mereka untuk menjalankan tugasnya
secara etis.
c. Menolak hadiah, bantuan, atau
perhotelan yang akan mempengaruhi atau akan muncul untuk mempengaruhi tindakan
mereka.
d. Menahan diri dari aktivitas salah
satu atau pasif menumbangkan pencapaian tujuan organisasi yang sah dan etis.
e. Mengenali dan dan
berkomunikasi keterbatasan profesional atau kendala lain yang akan menghalangi
penilaian bertanggung jawab atau kinerja yang sukses dari suatu kegiatan.
f. Mengkomunikasikan informasi
yang tidak menguntungkan serta menguntungkan dan penilaian profesional atau
pendapat.
g. Menahan diri dari terlibat
atau mendukung aktivitas apapun yang akan mendiskreditkan profesi.
4. Objektivitas
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan
memiliki tanggung jawab untuk:
- Mengkomunikasikan
informasi secara adil dan obyektif
- Mengungkapkan
penuh semua informasi relevan yang dapat diharapkan untuk mempengaruhi
pemahaman pengguna dimaksudkan dari laporan, komentar, dan rekomendasi
yang disampaikan.
5. Resolusi Konflik Etis
Dalam menerapkan standar etika, praktisi manajemen
akuntansi dan manajemen keuangan mungkin mengalami masalah dalam
mengidentifikasi perilaku tidak etis atau dalam menyelesaikan konflik etis.
Ketika dihadapkan dengan isu-isu etis yang signifikan praktisi manajemen
akuntansi dan manajemen keuangan harus mengikuti kebijakan yang ditetapkan dari
bantalan organisasi pada resolusi konflik tersebut. Jika kebijakan ini tidak
menyelesaikan konflik etika, praktisi tersebut harus mempertimbangkan program
berikut tindakan.
- Diskusikan masalah tersebut dengan atasan langsung, kecuali ketika
muncul unggul yang terlibat, dalam hal masalah harus disajikan ke tingkat
manajerial berikutnya yang lebih tinggi. Jika resolusi yang memuaskan
tidak dapat dicapai ketika masalah awalnya disajikan, menyerahkan masalah
ini ke tingkat manajerial berikutnya yang lebih tinggi.
- Jika atasan langsung adalah chief executive officer atau setara,
kewenangan meninjau diterima mungkin kelompok seperti komite audit, komite
eksekutif, dewan direksi, dewan pengawas, atau pemilik. Kontak dengan
tingkat atasan langsung di atas harus dimulai hanya dengan pengetahuan
atasannya. asumsi unggul tidak terlibat. Kecuali ditentukan secara legal,
komunikasi masalah tersebut kepada pihak berwenang atau individu yang
tidak dipekerjakan atau terlibat dengan organisasi tidak dianggap sesuai.
- Menjelaskan isu-isu etika yang relevan dengan diskusi rahasia dengan
penasihat tujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentu saja
mungkin tindakan
- Konsultasikan pengacara sendiri sebagai kewajiban hukum dan hak-hak
mengenai konflik etika.
- Jika konflik etika masih ada setelah melelahkan semua tingkat kajian
internal, mungkin tidak ada jalan lain mengenai hal-hal yang signifikan
daripada mengundurkan diri dari organisasi dan untuk menyerahkan sebuah
memorandum informatif untuk perwakilan organisasi yang tepat. Setelah
pengunduran diri, tergantung pada sifat dari konflik etika, itu juga
mungkin tepat untuk memberitahu pihak lain.
Karakteristik
Kecurangan
Dilihat dari pelaku fraud maka secara
garis besar kecurangan bisa dikelompokkan menjadi dua jenis :
1.
Oleh pihak perusahaan, yaitu :
a.
Manajemen untuk kepentingan perusahaan, yaitu salah saji yang timbul karena
kecurangan pelaporan keuangan (misstatements arising from fraudulent financial
reporting).
b.
Pegawai untuk keuntungan individu, yaitu salah saji yang berupa penyalahgunaan
aktiva (misstatements arising from misappropriation of assets).
2. Oleh pihak di luar perusahaan, yaitu pelanggan,
mitra usaha, dan pihak asing yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Salah saji yang timbul karena kecurangan pelaporan
keuangan
Kecurangan pelaporan keuangan biasanya dilakukan
karena dorongan dan ekspektasi terhadap prestasi kerja manajemen. Salah saji
yang timbul karena kecurangan terhadap pelaporan keuangan lebih dikenal dengan
istilah irregularities (ketidakberesan). Bentuk kecurangan
seperti ini seringkali dinamakan kecurangan manajemen (management fraud),
misalnya berupa : Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan terhadap catatan akuntansi
atau dokumen pendukung yang merupakan sumber penyajian laporan keuangan.
Kesengajaan dalam salah menyajikan atau sengaja menghilangkan (intentional
omissions) suatu transaksi, kejadian, atau informasi penting dari laporan
keuangan.
Salah saji yang berupa
penyalahgunaan aktiva
a.
Kecurangan jenis ini biasanya disebut kecurangan karyawan
(employee fraud). Salah saji yang berasal dari penyalahgunaan aktiva
meliputi penggelapan aktiva perusahaan yang mengakibatkan laporan keuangan
tidak disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Penggelapan aktiva umumnya dilakukan oleh karyawan yang menghadapi masalah
keuangan dan dilakukan karena melihat adanya peluang kelemahan pada
pengendalian internal perusahaan serta pembenaran terhadap tindakan tersebut.
Contoh salah saji jenis ini adalah :
a.
Penggelapan terhadap penerimaan kas.
b.
Pencurian aktiva perusahaan.
c.
Mark-up harga
d.
Transaksi “tidak resmi”.
Dari penjelasan singkat di atas, hal yang menarik
adalah dapat saja diklaim bahwa Fraud dengan sengaja dilakukan demi kepentingan
perusahaan. Demi kredibilitas perusahaan pihak manajemen dengan sengaja
melakukan katakanlah istilahnya Soft Fraud.
Tanggungjawab Akuntan Keuangan dan Akuntan Manajemen
Etika
dalam akuntansi keuangan dan manajemen merupakan suatu bidang keuangan yang
merupakan sebuah bidang yang luas dan dinamis. Bidang ini berpengaruh langsung
terhadap kehidupan setiap orang dan organisasi. Ada banyak bidang yang dapat di
pelajari, tetapi sejumlah besar peluang karir tersedia di bidang keuangan.
Manajemen keuangan dengan demikian merupakan suatu bidang keuangan yang
menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan
dan mempertahankan nilai melalui pengambilan putusan dan manajemen sumber daya
yang tepat
Akuntansi
keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan
keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor,pemasok, serta
pemerintah. Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah
persamaan akuntansi di mana aktiva adalah harta yang dimiliki suatu perusahaan
digunakan untuk operasi perusahaan dalam upaya untuk menghasilkan pendapatan.
Sedangkan modal yaitu selisih antara aktiva dikurang hutang. Akuntansi keuangan
berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau
organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan
tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya
digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai
manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Hal
penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
yang merupakan aturan- aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan
penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian,
diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui
laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK. SAK
ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994, menggantikan Prinsip-prinsip
Akuntansi Indonesia tahun 1984.
Akuntansi
manajemen adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan penggunaan informasi
akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk keperluan
penghitungan biaya produk, perencanaan, pengendalian dan evaluasi, serta
pengambilan keputusan. Definisi akuntansi manajemen menurut Chartered
Institute of Management Accountant, yaitu Penyatuan bagian manajemen yang
mencakup, penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan untuk perumusan
strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian, pembuatan keputusan,
optimalisasi penggunaan sumber daya, pengungkapan kepada pemilik dan pihak
luar, pengungkapan kepada pekerja, pengamanan asset.
Bagian
integral dari manajemen yang berkaitan dengan proses identifikasi penyajian dan
interpretasi/penafsiran atas informasi yang berguna untuk merumuskan strategi,
proses perencanaan dan pengendalian, pengambilan keputusan, optimalisasi
keputusan, pengungkapan pemegang saham dan pihak luar, pengungkapan entitas
organisasi bagi karyawan, dan perlindungan atas aset organisasi. Akuntansi
Manajemen (Managerial Accounting) berhubungan dengan pengidentifikasian dan
pemilihan yang terbaik dari beberapa alternatif kebijakan atau tindakan dengan
menggunakan data historis atau taksiran untuk membantu pimpinan.
Persamaan
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen prinsip akuntansi yang diterima baik
dalam akuntansi dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga merupakan
prisnsip pengukuran yang Releven dalam akuntansi manajemen dan menggunakan
sistem informasi operasi yang sama sebagai bahan baku untuk menghasilkan
informasi yang disajikan kepada pemakainya.
Etika Akuntansi Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan
penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal.
Persamaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi
Manajemen
|
·
Prinsip akuntansi yang lazim diterima baik
dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga merupakan prinsip pengukuran
yang relevan dalam akuntansi manajemen
|
·
Menggunakan Sistem informasi operasi yang
sama sebagai bahan baku untuk menghasilkan informasi yang disajikan kepada
pemakainya
|
Sumber:
5.
http://xsaelicia.blogspot.com/2012/11/etika-dalam-akuntansi-keuangan-dan.html