TUGAS 1 (28/09/2013)
Pengertian Etika
Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang berarti
karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat
dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi
terhadap sesuatu yang telah dilakukan. Sedangkan pengertian etiket adalah suatu
sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antara
kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan. Banyak masyarakat yang
berpendapat, orang yang beretiket belum tentu memiliki etika karena etiket
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar kita. Contohnya, pejabat daerah
yang memberikan sumbangan kepada anak yatim dan janda-janda hanya karena ingin
memiliki pencitraan yang baik di lingkungannya.
Dalam
perkembangannya, masyarakat banyak yang berpendapat makna atau pengertian etika
dan moral adalah sama. Namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan adanya suatu
nuansa dalam konsep dan pengertian moral dan etika di mana moralitas biasanya
dikaitkan dengan sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik
sebagai manusia. Sistem nilai ini terkandung dalam ajaran
berbentuk petuah-petuah, nasihat, wejangan, serta peraturan yang
diwariskan secara turun-temurun melalui agama atau kebudayaan tertentu tentang
bagaimana manusia dapat hidup secara baik.
Berbeda
dengan moralitas, etika perlu dipahami sebagai sebuah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam
kehidupannya. Nilai adalah sesuatu yang berguna bagi seseorang atau kelompok
orang dan karena itu orang atau kelompok itu selalu berusaha untuk mencapainya
karena pencapaiannya sangat memberi makna kepada diri serta seluruh hidupnya.
Sedangkan pengertian norma adalah aturan atau kaidah dan perilaku dan tindakan
manusia.
Sebagai
cabang filsafat, etika sangat menekankan pendekatan yang kritis dalam melihat
nilai dan norma moral tersebut serta permasalahan-permasalahan yang timbul
dalam kaitan dengan nilai dan norma-norma yang ada. Etika dapat kita dijadikan
sebagai sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang
menentukan dan terwujudnya dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik
secara pribadi maupun sebagai kelompok.
Etika
dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi
manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan
sehari-hari. Itu berarti etika membantu kita sebagai manusia untuk mengambil
sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya
membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita
lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan
dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat
dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan
manusianya.
Dengan
demikian, maka dapat dikatakan bahwa etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah
ajaran. Yang memberi kita norma tentang bagaimana kita harus hidup adalah
moralitas. Sedangkan etika justru melakukan refleksi kritis atau norma atau
ajaran moral tertentu. Atau dapat juga dikatakan bahwa moralitas adalah
petunjuk konkret yang siap pakai tentang bagaimana kita harus hidup. Sedangkan
etika adalah perwujudan secara kritis dan rasional ajaran moral yang siap pakai
itu. Keduanya mempunyai fungsi yang sama, yaitu memberi kita orientasi
bagaimana dan kemana kita harus melangkah dalam hidup ini.
Prinsip-prinsip
Etika
a) Prinsip
Keindahan
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa senang
terhadap keindahan, Misalnya dalam berpakaian, penataan ruang, dan sebagainya .
b) Prinsip Persamaan
Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang sama,
sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak antara laki-laki dan perempuan,
persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai bidang lainnya.
c) Prinsip
Kebaikan
Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuat
kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini biasanya
berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat menghormati, kasih
sayang, membantu orang lain, dan sebagainya.
d) Prinsip Keadilan
Pengertian keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan
kepada setiap orang apa yang semestinya mereka peroleh. Oleh karena itu,
prinsip ini mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proporsional serta
tidak mengambil sesuatu yang menjadi hak orang lain.
e) Prinsip Kebebasan
Kebebasan dapat diartikan sebagai keleluasaan individu untuk bertindak atau
tidak bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri. Dalam prinsip kehidupan dan
hak asasi manusia, setiap manusia mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak
orang lain.
f) Prinsip Kebenaran
Kebenaran biasanya digunakan dalam logika yang muncul dari hasil pemikiran
yang logis/rasional. Kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan agar
kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat.
Basis
Teori Etika
Basis teori etika dibagi menjadi 4 macam, yaitu pertama
adalah etika Teleologi. Istilah teleologi berasal dari bahasa Yunani yang
artinya adalah tujuan, di mana etika teleologi mengandung arti mengenai
mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai
dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan
tersebut. Terdapat 2 aliran etika teleologi yaitu, egoisme etis dan
utilitarianisme. Egoisme etis memiliki pandangan bahwa tindakan dari setiap
manusia pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya
sendiri. Satu-satunya tujuan tindakan moral kita sebagai manusia adalah
mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya. Egoisme ini baru
menjadi persoalan serius ketika cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika
kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai
kenikmatan fisik yg bersifat vulgar. Sedangkan utilitarianisme yang berasal
dari bahasa Latin utilis yang berarti bermanfaat, memiliki pandangan
bahwa suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus
menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai
keseluruhan. Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk menentukan
baik buruknya suatu perbuatan adalah kebahagiaan terbesar dari jumlah
orang yang terbesar.
Basis
teori etika yang kedua adalah Deontologi. Istilah dentologi berasal dari bahasa
Yunani deon yang berarti kewajiban, di mana yang menjadi dasar baik buruknya
perbuatan kita sebagai manusia adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah
diterima dalam konteks agama, sekarang juga merupakan salah satu teori etika
yang terpenting.
Basis
teori etika yang ketiga adalah Teori Hak. Dalam pemikiran moral dewasa ini,
teori hak adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk
mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku
manusia. Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi,
karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang
logam yang sama. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua
manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran
demokratis.
Basis
teori etika yang ketiga adalah Teori Keutamaan, di mana mengandung arti
memandang sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah
suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya.
Keutamaan bisa didefinisikan sebagai disposisi watak yang
telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk
bertingkah laku baik secara moral. Contoh keutamaan adalah kebijaksanaan,
keadilan, suka bekerja keras, dan hidup yang baik.
Egoism
atau Egoisme
Egoisme Rachels (2004) memperkenalkan dua konsep yang
berhubungan dengan egoisme. Pertama,
egoisme
psikologis, adalah suatu teori yang menjelaskan bahwa semua tindakan manusia
dimotivasi oleh kepentingan berkutat diri (self servis). Menurut teori ini,
orang bolah sajayakin ada tindakan mereka yang bersifat luhur dan suka
berkorban, namun semua tindakanyang terkesan luhur dan/ atau tindakan yang suka
berkorban tersebut hanyalah sebuah ilusi.Pada kenyataannya, setiap orang hanya
peduli pada dirinya sendiri. Menurut teori ini, tidakada tindakan yang
sesungguhnya bersifat altruisme , yaitusuatu tindakan yang peduli pada orang
lain atau mengutamakan kepentingan orang lain dengan mengorbankan
kepentingan dirinya. Kedua, egoisme etis, adalah tindakan yang dilandasi
oleh kepentingan diri sendiri (self-interest).Tindakan berkutat diri ditandai
dengan ciri mengabaikan atau merugikan kepentingan oranglain, sedangkan
tindakan mementingkan diri sendiri
tidak
selalu merugikan kepentingan orang lain. Berikut adalah pokok-pokok pandangan
egoisme etis:
- Egoisme etis tidak mengatakan bahwa orang harus membela kepentingannya sendiri maupun kepentingan orang lain.
- Egoisme etis hanya berkeyakinan bahwa satu-satunya tuga adalah kepentingan diri.
- Meski egois etis berkeyakinan bahwa satu-satunya tugas adalah membela kepentingan diri,tetapi egoisme etis juga tidak mengatakan bahwa anda harus menghindari tindakanmenolong orang lain
- Menurut paham egoisme etis, tindakan menolong orang lain dianggap sebagai tindakan untuk menolong diri sendiri karena mungkin saja kepentingan orang lain tersebut bertautan dengan kepentingan diri sehingga dalam menolong orang lain sebenarnya juga dalam rangka memenuhi kepentingan diri.
- Inti dari paham egoisme etis adalah apabila ada tindakan yang menguntungkan orang lain,maka keuntungan bagi orang lain ini bukanlah alasan yang membuat tindakan itu benar.Yang membuat tindakan itu benar adalah kenyataan bahwa tindakan itu menguntungkan diri sendiri.
Jadi menurut pandangan saya sebenernya etika dan
moral itu hampir sama namun etika disini itu mencakup keduanya, di dalam etika
juga trdapat moral. Maksudnya, moral hanya mengandung unsur nilai yang
dilakukan oleh perilaku manusia, sedangkan etika mencakup nilai serta bagaimana
kita menerapkan nya sesuai dengan nilai tersebut
sumber : http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ipem4430/etika21.htm
sumber : http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ipem4430/etika21.htm