Senin, 09 April 2012

masalah kemiskinan

Nama : Sarifudin
NPM   : 26210387
Kelas  : 2EB20

BPS: Penduduk Miskin Indonesia Sebanyak 32,53 Juta Jiwa
Rabu, 1 Juli 2009 18:52 WIB | Ekonomi & Bisnis | Makro | Dibaca 4617 kali

Jakarta (ANTARA News)- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, hasil survei pada Maret 2009, jumlah orang miskin di Indonesia sebanyak 32,53 juta jiwa atau 14,15 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.

"Hasil ini menunjukan penduduk miskin berkurang 2,43 juta jiwa dibandingkan dengan (hasil survei) Maret 2008 yang mencapai 34,96 juta jiwa atau 15,42 persen (dari total populasi)," kata Deputi Statistik Sosial BPS, Arizal Manaf, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan, penduduk miskin didominasi penduduk pedesaan yaitu 20,62 juta jiwa atau 17,35 persen dari total penduduk di desa.

Sedangkan penduduk miskin di perkotaan sebesar 11,91 juta jiwa atau 10,72 persen dari total penduduk kota.

Jumlah orang miskin di perkotaan, bila dibandingkan survei Maret 2008, mengalami penurunan sebesar 850 ribu jiwa. Sedangkan di pedesaan bila dibandingkan Maret 2008, penduduk miskin berkurang 1,5 juta jiwa.

Ia mengatakan, penurunan jumlah kemiskinan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, naiknya upah riil buruh tani dan bangunan. Upah buruh riil petani di pedesaan rata-rata naik sebesar 13,22 persen. Sedangkan upah buruh bangunan di perkotaan rata-rata naik 10,61 persen.

Kedua, nilai tukar petani pangan selama periode April 2008-Maret 2009 mengalami kenaikan sebesar 0,88 persen. Sedangkan untuk nilai tukar petani di sektor perikanan (nelayan) naik 5,27 persen.

"Sehingga ada tambahan pendapatan," katanya.

Ketiga, menurut dia, penurunan itu juga didukung oleh kebijakan pemerintah seperti bantuan langsung tunai (BLT), biaya operasional sekolah (BOS) dan juga Kebijakan Beras untuk masyarkat miskin (raskin).

"Ini ada dampaknya, kan dengan kebijakan itu maka pendapatan bertambah (BLT), disisi lain pengeluaran juga berkurang (BOS dan raskin)," katanya.

Ketika ditanyakan, apakah kebijakan tersebut bila dilakukan pada bulan Maret saja sesuai dengan survei yang dilakukan yaitu pada bulan Maret akan mempengaruhi, Arizal menjawab, survei dilakukan pada bulan Maret, dan hal itu mengukur kemiskinan di bulan Maret 2009, namun hal itu juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi sebelumnya

Penyelesaian :
Program pemerintah melalui kebijakan-kebijakan nya harus merata dibagi ke setiap masyarakat yang membutuhkan nya
Pemerintah dan masyarakat harus saling bekerjasama mengawasi program-program pemerintah dalam membagikan bantuan bantuan dalam membantu orang orang tidak mampu agar semua bantuan nya dapat merata dan tepat sasaran kepada orang yang membutuhkan, dan pemerintah harus menindak tegas terhadap oknum yang tidak bertanggung jawab yang menyelewengkan bantuan ini


sumber : google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar