Semua
orang pasti punya mimpi, dan mimpi tersebut pasti lah bermacam-macam. Ya mimpi
adalah hak semua orang dan yang paling nikmat adalah mimpi itu gratis .
Bicara soal mimpi tidak lepas dari bagaimana usaha kita untuk mencapai mimpi
tersebut, saya percaya tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semua sudah
diatur oleh yang maha kuasa dan memiliki wewenang namun kita sebagai umat
manusia hanya bisa berusaha lalu berdoa semoga bisa mencapai mimpi yang kita
inginkan. Bicara soal mimpi, mimpi itu ibarat output hasil akhir, input nya
yaitu kita merencanakan dan dimana kita start nya lalu yang terpenting adalah
proses nya. Proses sebelum output keluar yaitu seluruh pembelajaran, bekal,
serta pengalaman manis pahit yang sudah kita alami. Mimpi saya? Ya, saya hanya
ingin menjadi “orang” hidup bahagia bersama istri dan anak anak kelak, punya
rumah, mobil sendiri, dan keluarga kecil yang bahagia wahahaaha . ya karena
saya kuliah di jurusan akuntansi maka mimpi saya tidak jauh dari jurusan saya
di akuntansi. Mimpi saya adalah ingin menjadi PRESIDEN (PRia Energik Sukses
Income better dan Enak Narik nya) hehehe ngaco . inti nya mimpi saya ingin
menjadi analyze system :)
Minggu, 27 April 2014
HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
Harmonisasi merupakanproses untuk
meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan
batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam.
Istilah harmonisasi dan standardisasi
seolah-olah memiliki arti yang sama. Secara umum, standardisasi berarti
penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit bahkan mungkin penerapan satu
standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Standardisasi sukar untuk
diimplementasikan secara internasional.
Sedangkan harmonisasi lebih
fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu ukuran umtuk semua
tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami kemajuan besar
secara internasional dalam tahun-tahun terakhir.
Harmonisasi
akuntansi mencakup:
1.
Harmonisasi akan standar akuntansi yang berkaitan dengan pengukuran dan
pengungkapan.
2.
Harmonisasi akan pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik
terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek.
3.
Harmonisasi akan standar audit.
Harmonisasi
Internasional memiliki beberapa manfaat, yaitu:
1.
Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia
tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2.
Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan
lebih beragam dan resiko keuangan berkurang.
3.
Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi
dalam merger dan akuisisi.
4.
Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan
dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.
Pada
saat standar internasional diragukan dapat menjadi fleksibel untuk mengatasi
perbedaan-perbedaan dalam latar belakang tradisi dan lingkungan ekonomi sosial,
maka beberapa orang berpendapat bahwa hal ini akan menjadi sebuah tantangan
secara politik tidak dapat diterima tehadap kedaulatan nasional.
Dua
pendekatan yang diajukan sebagai solusi guna mengatasi permasalahan yang
terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:
1.
Rekonsiliasi
Melalui
rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan
menggunakan standar akuntansi negara asla, tetapi harus menyediakan
rekonsiliasi antara ukuran0ukuran akuntansi penting (seperti laba bersih dan
ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan
dilaporkan.
2.
Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “timbal balik”/resiprositas)
Pengakuan
bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan
keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Standar
akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari:
a.
Perjanjian Internasional atau Politis
b.
Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara profesional)
c.
Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional
Organisasi
Internasional Utama yang Mendorong Akuntansi
Enam
organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional:
1.
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
2.
Komisi Uni Eropa (EU)
3.
Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4.
Federasi Internasional Akuntansi (IFAC)
5.
Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and
Reporting – ISAR), bagian dari KonferensiPerserikatan Bangsa-bangsa dalam
Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development
– UNCTAD).
6.
Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja sama dan Pembangunan
Ekonomi_Kelompok Kerja OEDC)
Badan
Standar Akuntansi Internasional
Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB), dahulu AISC, didirikan tahun 1973 oleh
organisasi akuntansi profesional di sembilan negara.
Tujuan
IASB adalah:
1.
Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global
yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat dibandingkan dalam laporan
keuangan.
2.
Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat
untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan standar akuntansi
internasional dan pelaporan keuangan internasional kearah solusi berkualitas
tinggi.
Konvergensi
IFRS
Dunia
akuntansi saat ini masih disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru
yaitu Standar Akuntansi Keuangan Internasional IFRS.
Tentang
tujuan penerpan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan keuangan
interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan
tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari :
•
Memastikan bahwa laporan keuangan internal perusahaan mengandung informasi
berkualitas tinggi
•
Transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang
disajikan.
•
Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
•
Meningkatkan investasi
Sedangkan
manfaat yang dapat diperoleh adanya suatu perubahan sistem IFRS sebagai standar
global, yaitu:
•
Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia
tanpa hambatan berarti, standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang
digunakan secara konsisten di delutuh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi
lokal.
•
Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik.
•
Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai
merger dan akuisisi.
•
Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan
dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.
Demikian peran regulator dalam
mengasosialisasikan betapa besar tujuan dan manfaat yang diperoleh menuju ke
IFRS. “perusahaan juga akan menikmati biaya modal yang lebih rendah,
konsolidasi yang lebih mudah, dan sistem teknologi informasi yang terpadu”,
kata Patrick Finnegan, anggota Dewan Standar Akuntansi Internasional
(International Accounting Standar Board/IASB), dalam Seminar Nasional IFRS di
Jakarta.
Perlunya
Harmonisasi Standar Akuntansi Indonesia
Indonesia
perlu mengadopsi standar akuntansi international untuk memudahkan perusahaan
asing yang akan menjual saham di negara ini atau sebaliknya. Namun demikian,
untuk mengadopsi standar internasional itu bukan perkara mudah karena
memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah
melakukannya, namun sifatnya baru harmonisasi dan selanjutnya akan dilakukan
full adoption atas standar internasional tersebut. Adopsi standar akuntansi
internasional tersebut terutama untuk perusahaan publik. Hal ini dikarenakan
perusahaan publik merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya
nasional tetapi juga secara internasional. Jika terjadi jual beli daham di Indonesia
atau sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan standar akuntansi yang
dipergunakan dalam penyusunan laporan. Ada beberapa pilihan untuk
melakukanadopsi, menggunakan IAS apa adanya, atau harmonisasi. Harmonisasi
adalah kita yang menentukan mana saja yang harus diadopsi, sesuai kebutuhan.
Contohnya adalah PSAK no 24, itu mengadopsi sepenuhnyaIAS no 19. Standar
berhubungan dengan imbalan kerja atau employee benefit. Bapepam telahmemberikan
sinyal kepada semua perusahaan go public tentang kerugian apa yang akan kita
hadapi bila kita tidak melakukan harmonisasi. Dalam pernyataannya bapepam
menjelaskan bahwa kerugian yang berkaitan dengan pasar modal yang masuk
Indonesia yang listing di bursa efek di negara lain. perusahaan asing akan
kesulitan untuk membandingkan laporan keuangan sesuai standar nasional kita,
sebaliknya perusahaan indonesia yang listing di negara lain juga cukup
kesulitan untuk membandingkan laporan keuangan sesuai standar di negara
tersebut. Hal ini akan menghambat perekonomian dunia, dan aliran modal akan
berkurang dantidak mengglobal.
Opini:
Harmonisasi
perlu dilakukan sebagai standardisasi yang bersifat luwes, karena setiap negara
memiliki standardisasi laporan keuangan masing-masing sehingga memudahkan dalam
membandingkan laporan keuangan negara satu dengan negara lainnya. Harmonisasi
ini bersifat fleksibel karena hanya mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah
mengalami kemajuan besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir.
SUMBER
:
http://nunung-nur.blogspot.com/2011/05/harmonisasi-akuntansi-internasional.html
http://septiyan-akuntansi.blogspot.com/2013/06/harmonisasi-akuntansi-international.html
http://estuputri.wordpress.com/2013/04/28/harmonisasi-akuntansi-internasional/
PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA
PELAPORAN
KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA ( INFLASI )
DEFINISI PERUBAHAN HARGA
Fluktuasi
nilai mata uang dan perubahan dalam harga uang atas barang dan jasa merupakan
karakteristik yang terpisahkan dalam bisnis internasional. Untuk memahami
istilah perubahan harga ( changing princes ), kita harus
membedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik, yang
keduanya termasuk dalam istilah perubahan harga itu. Suatu perubahan harga umum
terjadi apabila secra rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu
perekonomian mengalami perubahan. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut
inflasi ( inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi
( deflation ).
Inflasi
telah menjadi fakta yang penting dan tetap di hampir semua Negara di dunia.
Perubahan nilai mata uang moneter bener-bener diakui para akuntan dewasa ini,
tetapi tedapat pertentangan mengenai cara teoritis dan praktis untuk menyelesaikannya.
Di Amerika Serikat, FASB Statetment No. 33 mangharuskan pengungkapan khusus
oleh perusahaan-perusahaan besar tertentu, tetapi tidak merinci kaitan
pengungkapan ini dengan laporan keuangan utama. Unit moneter yang tidak stabil
adalah suatu kendala penfukuran dalam pendekatan induktif-deduktif terhadap
teori akuntansi.
DAFTAR ISTILAH AKUNTANSI INFLASI
Atribut. Karakteristik kuantitatif suatu pos yang diukur untuk
keperluan akuntansi. Contoh biaya hostori atau biaya penggantian merupakan
atribut suatu aktiva.
Penyesuaian
biaya kini. Nilai penyesuaian aktiva untuk perubahan
dalam harga tertentu.
Kekayaan
yang dapaat dihapuskan. Jumlah aktiva bersih
suatu perusahaan yang dapat ditarik tanpa mengurangi besar awalnya aktiva
bersih.
Mekanisme
Penyesuaian. Menfaat berupa
keuntungan daya beli pemegang saham yang berasal dari pendanaan utang dan
pertanda bahwa perusahaan tidak perlu mengakui tambahan biaya pengganti atas
aktiva operasi sehubungan dengan aktiva tersebut didanai melalui utang.
Ekuivalen
Daya Beli Umum. Jumlah uang yang telah
disesuaikan terhadap perubahan dalam tingkat harga umum.
Keuntungan
kepemilikan suatu investasi. Kenaikan biaya kini
suatu aktiva nonmoneter.
Hiperinflasi. Laju inflasi yang sangat besar terjadi pada saaat tingkat harga
umum dalam suatu perkekonomian meningkat sebesar lebih dari 25 % pertahun.
Inflasi. Keniakan dalam tingkat harga umum seluruh barang dan jasa
dalam suatu perkeonomian.
Aktiva
Moneter. Klaim terhadap jumlah mata uang yang tetap
dimasa depan seperti kas atau piutang usaha.
Keuntungan
Moneter. Kenaikan dalam daya beli secara umum yang
terjadi karena terdapatnya kewajiban moneter selama periode inflasi.
Kewajiban
Moneter. Suati kewajiban untuk membayar jumlah mata
uang tetap dimasa depan seperti utang usaha atau uang dengan suku bunga tetap.
Kerugiaan
Moneter. Penurunan dalam daya beli secara umum yang
terjasi karena terdapatnya aktiva moneter selama periode inflasi.
Penyesuaian
Modal Kerja Moneter. Pengaruh perubahan harga
khusus terhadap seluruh jumlah modal kerja yang digunakan oleh suatu usaha
dalam menjalankan operasinya.
Jumlah
Nominal. Jumlah mata uang yang belum disesuaikan
dengan perubahan harga.
Aktiva
Moneter. Aktiva yang tidak menunjukkan adanya klaim
tetap terhadap kas seperti persediaan, aktiva tetap, dan peralatan.
Penyesuaian
Paratis. Suatu penyesuaian yang mencerminkan
perbedaan antara inflasi di Negara induk perusahaan dan perusahaan tuan rumah.
Kewaajiban
Mometer. Suatu utang yang tidak mengharuskan
pembayaran jumlah kas tetap dimasa depan seperti uang muka pelanggan.
Aktiva
Permanent. Istilah di Brasil utnuk aktiva tetap, gedung,
investasi, beban tangguhan dan depresiasi terkait serta jumlah deplasi atau
amortisasi.
Indeks
Harga. Suatu rasio biaya dimana
pembilang/numeratornya adalah biaya dari suatu keranjang barang dan jasa yang
representative dalam tahun berjalan, sedangkan penyebutnya adalah biaya dari
keranjang barang dan jasa yang sama pada tahun dasar.
Daya
Beli. Kemampuan umum dari suatu unti moneter untuk
memperoleh barang dan jasa.
Laba
Riil. Laba bersih yang telah disesuaikan untuk
perubahan harga.
Biaya
Penggantian. Biaya kini untuk
mengganti potensi jasa suatu aktiva dalam keadaan normal usaha.
Mata
Uang Pelaporan. Mata uang yang digunakan
suatu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
Metode
nyatakan kembali-translasikan.
Digunakan pada saat suatu induk perusahaan mengkonsolidasikan akun-akun anak
perusahaan luar negeri yang beralokasi disebuah lingkungan berinflasi.
Prubahan
Harga Khusus. Perubahan dalam harga
untuk komoditas khusus seperti persediaan atau peralatan.
Metode
tranlasikan-nyatakan kembali. Suatu
metode konsolidasi pertama-tama dengan mentranslasikan akun-akun laporan
keuangan anak prusahaan luar negeri ke dalam mata uang induk perusahaan
kemudian dinyatakan kembali jumlah yang ditraslasikan terhadap inflasi induk
perusahaan.
LAPORAN KEUANGAN DAPAT MEMILIKI POTENSI UNTUK MENYESATKAN SELAMA
PERIODE PERUBAHAN HARGA
Selama
periode inflasi, nilai aktiva yang di catat sebesar biaya akuisisi awalnya
jarang mencerminkan nilai terkininya ( yang lebih tinggi ). Ketidak akuratan
pengukuran ini mendistorsi (1) proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri
waktu historis (2) anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja dan (3) data
kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat
dikendalikan. Laba yang dinilai lebig pada gilirannya akan menyebabkan :
·
Kenaikan dalam proporsi
pajak
·
Permintaan deviden lebih
banyak dari pemegang saham
·
Permintaan gaji dan upah
yang lebih tinggi dari pada pekerja
·
Tindakan yang merugikan
dari Negara tuan rumah ( seperti pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar )
Kegagalan
untuk menyesuaikan data keungan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli
unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang
dilaporkan. Dalam periode inflasi, pendapatan umumnya dinyatakan dalam mata
uang dengan daya beli umum yang lebih rendah ( yaitu daya beli perode ini ),
yang kemudian diterapkan terhadap beban terkait. Prosedur akuntansi yang
konvensional juga mengabaikan keuntungan dan kerugian daya beli yang timbul
dari kepemilikan kas ( ekuivalennya ) selama periode inflasi.
Oleh
karena itu, mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit berguana dilakukan
karena :
1.
Pengaruh perubahan harga
sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan.
2.
Mengelola masalah yang
timbulkan oleh perubahan harga tergantung pada pemahaman yang akurat atas
masalah tersebut.
3.
Laporan dari para menajer
mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan hatga lebih mudah
dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan iformasi keuangan yang membahas
masalah-masalah tersebut.
Meskipun
laju melambat, akuntansi perubahan harga tetap berguna karena efek kumulatif
inflasi yang rendah dalam beberapa waktu dapat signifikan. Pengaruh distorsi
inflasi masa lalu dapat juga bertahan selama bertahun-tahun, mengingat umur
panjang kebanyakan harta.
JENIS PENYESUAIAN INFLASI
Setiap
jenis perubahan harga memiliki pengaruh yang berbada terhadap ukuran-ukuran
posisi keuangan dan kinerja operasi suatu perusahaan dan ditimbulkan oleh
adanya tujuan-tujuan berbeda yang tersembunyi. Akuntansi untuk laporan keuangan
atas perubahan tingkatan harga umum disebut sebagai model daya beli konstan
biaya historis. Akuntansi untuk perubahan harga khusus disebut sebagai model
biaya kini.
PENYESUAIAN TINGKAT HARGA UMUM
Jumlah
mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum ( daya beli )
disebut sebagai mata uang konstan biaya historis atau ekuivalen daya beli umum.
Jumlah mata uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa disebut sebagai jumlah
nominal. Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang
yang dilaporkan di dalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam
mata uang nominal. Apabila biaya historisnya dialokasikan terhadap laba periode
kini ( dalam bentuk beban depresiasi ), pendapatan, yang mencerminkan daya beli
kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli ( yang lebih tinggi
) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh karena itu, jumlah
nominal harus disesuaikan untuk perubahan-perubahan dalam daya beli umum uang agar
dapat ditandingkan dengan transaksi.
Indeks Harga
Perubahan
tingkat harga umum diukur dengan indeks tingkat harga dalam bentuk Jumlah p1q1 / Jumlah p0q0 dimana p = harga
suatu barang tertentu dan q = kuantitas yang dikonsumsi. Suatu indeks harga
adalah rasio biaya. Contoh, jika sebuah keluarga yang terdiri dari empat orang
menghabiskan uang $20.000 untuk membeli sebuah keranjang barang dan jasa yang
representive pada akhir tahun 1 ( tahun dasar – awal tahun 2 ) dan $22.000
untuk membeli keranjang yang sama setahun kemudian ( awal tahun 3 ), indeks
harga akhir tahun pada tahun 2 adalah $22.000/$20.000 atau 1,1. Angka ini
menujukkan adanya laju inflasi sebesar 10 % selama tahun 2. Demikian pula
halnya, apabila keranjang dalam contoh diatas $23.500 bagi suatu keluarga yang
terdiri dari 4 orang pada tahun 2 kemudian ( akhir tahun 3 ), maka indeks
tingkat harga umum akan menjadi $23.500/$20.000 atau 1,175 yang menunjukkan
laju inflasi 17,5 % semenjak tahun dasar. Indeks untuk tahun dasar adalah
$20.000/$20.000 atau 1.
Penggunaan
Indeks Harga
Angka
indeks harga digunakan untuk mentraslasikan jumlah yang dibayarkan selama
periode terdahulu menjadi ekuivalen daya beli pada akhir periode. Metode yang
digunakan adalah sebagai berikut :
GPLc /
GPLtd x Jumlah Nominaltd = PPEc
GPLc /
GPLtd x Pendapatan Total = PPEc
Dimana
:
GPL
= indeks harga umum
c
= periode kini
td
= tanggal transaksi
PPE
= ekuivalen daya beli umum
Objek
Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Secara
tradisional, laba merupakan bagian dari kekayaan perusahaan ( yaitu aktiva
bersih ) yang dapat ditarik oleh perusahaan selama suatu periode akuntansi
tanpa mengurangi kekayaannya hingga dibawah posisi awal. Dari mana datangnya
kerugian moneter? Selama inflasi perusahaan akan mengalami perubahan kekayaan
yang tidak berkaitaan dengan kegiatan operasinya. Perubahan muncul dari aktiva
atau kewajiban moneter, kewajiban untuk membayarkan mata uang dengan jumlah
yang tetap dimasa depan. Aktiva moneter mencakup kas dan piutang usaha yang
umumnya akan menghilangkan daya beli selama periode inflasi. Kewajiban moneter
mencakup kebanyakan utang yang umumnya akan menimbulkan keuntungan daya beli
selama periode inflasi.
PENYESUAIAN BIAYA KINI
Model
biaya kini berbeda dengan akuntansi konvensional dalam dua aspek utama yaitu
(1) Aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini bukan biaya historis (2) Laba
adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam
suatu periode ( tanpa pertimbangan komponen pajak ), namun tetap dapat
mempertahankan kapasitas produktif atau model fisik perusahaan. Satu cara untuk
mempertahankan modal adalah dengan menyesuaikan posisi aktiva bersih awal
perusahaan untuk mencerminkan perubahan dalam ekuivalen biaya kini aktiva
selama periode berjalan.
Metode
mana yang baik?
Penyesuaian
biaya kini berpendapat bahwa usaha tidak dipengaruhi oleh inflasi umum, tetapi
lebih dipengaruhi oleh kenailan biaya operasi khusus dan pengeluaran aktiva
tetap.
Group
Modelo diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, disajikan ulang sebagai
berikut :
·
Persediaan
Pos-pos
ini dinilai berdasarkan metode masuk terakhir, keluar pertama dan disajikan
ulang dengan menggunakan metode biaya penggantian atau manufaktur.
·
Harga Pokok Penjualan
Penyajian
ulang akun ini dinilai berdasarkan nilai persediaan yang dinyataan ulang.
·
Aktiva Tetap
Pos-pos
ini dicatat berdasarkan biaya akuisisi, dan disajikan ulang dengan menggunakan
faktor inflasi yang diperoleh dari Nasional Consumer Indeks/Indeks Harga
Konsumen Umum, sehingga menjadi nilai penggantian bersih yang sesuai ditentukan
oleh penilai ahli independent pada tanggal 31 Des 20XX, dan sesuai denga
tanggal akuisisi apabila pembelian dilakukan setelah tanggal tersebut.
·
Depresiasi
Pos ini
dihitung berdasrkan nilai penyajian ulang aktiva tetap, yang dipertimbangkan
ebagai dasar, perkiraan masa manfaat ditentukan oleh penilai independent.
·
Penyajian ulang ekuitas
pemegang saham
Akun
ini disajikan ulang dengan menggunakan faktor inflasi yang diperoleh dari NCPI,
menurut umur atau tanggal kontribusinya.
·
Keridakcukupan dalam
penyajian ulang ekuitas pemegang saham
Saldo
akun ini disajikan dengan penjumlahan aljabar dari hasil kepemilikan aktiva
nonmoneter dan akumulasi hasil moneter ekuitas.
·
Hasil dari kepemilikan
aktiva nonmoneter
Pos ini
menunjukka perubahan dalam nilai aktiva nonmoneter yang disebabkan oleh hal
selain inflasi.
·
Akumulasi hasil moneter
ekuitas
Pos ini
merupakan hasil yang berawal dari penyajian awal angka-angka laporan keuangan.
SUDUT PANDANG INTERNASIONAL TERHADAP AKUNTANSI INFLASI
Amerika Serikat
Pada
tahun 1970, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statement
of Financial Accounting Standards-SAFS ) No. 33 Berjudul “Pelaporan
Keuangan dan Perubahan Harga”, pernyataan ini mengharuskan
perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap ( sebelum
dikurangi dengan depresiasi ) yang bernilai lebih dari $125 juta atau total
aktiva lebih dari $1 Miliar ( setelah dikurangi dengan akumulasi depresiasi )
untuk selama lima tahun mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan dan
biaya beli konstan biaya kini.
Banyak
pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No. 33
menemukan bahwa :
1.
Pengungkapan ganda yang
diwajibkan oleh FASB membingungkan
2.
Biaya untuk penyusunan
pengungkapan ganda terlalu besar
3.
Pengungkapan daya beli
konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya
kini
Perusahaan
pelapor didorong untuk mengungkapan informasi berikut untuk masing-masing dari
5 tahun terkini :
·
Penjualan bersih dan
pendapatan operasi lainnya
·
Laba dari operasi yang
berjalan berdasarkan dasar biaya kini
·
Keuntungan atau kerugiaan
daya beli ( moneter ) atas pos-poss moneter bersih
·
Kenaikan atau penurunan
dalam biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan yang lebih rendah dari
persediaan atau aktiva tetap, bersih dari inlasi ( perubahan tingkat harga umum
)
·
Setiap agregat penyesuaian
translasi mata uang asing, berdasarkan biaya kini, yang timbul dari proses
konsolidasi
·
Aktiva bersih pada akhir
tahun menurut dasar biaya kini
·
Laba per saham ( dari
operasi berjalan ) menurut dasar biaya kini
·
Deviden per saham biasa
·
Harga pasar akhir tahun
per lembar saham biasa
·
Tingkat Indeks Harga
Konsumen ( Consumer Price Index-CPI ) yang digunakan untuk
mengukur laba dari operasi berjalan
INGGRIS
Komite
Standar Akuntansi Inggris ( Accounting Standard Committee-ASC )
menerbitkan Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 ( Statement of
Standards Accounting Practice-SSAP 16), “Akuntansi Biaya Kini” untuk
masa percobaan 3 tahun pada bulan maret 1980. SSAP 16 berbeda dengan SFAS 33
dalam 2 hal yaitu :
1.
Standar AS menghaaruskan
akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya
kini untuk pelaporan eksternal
2.
Penyesuaian inflasi AS
berpusat pada laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik
laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelasan
Standar
di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
1.
Menyajikan akun-akun
biaya kini sebagai pelapor keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya
historis
2.
Menyajikan akun-akun
biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya
kini
3.
Menyajikan akun-akun
biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya
historis yang memadai
BRASIL
Akuntansi
inflasi yang direkomendasikan di Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok
pilihan pelaporan, hukum perusahaan Brasil dan Komisi Pengawas Pasar Modal
Brasil. Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan
ulang akun-akun aktiva permanent dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan
indeks harga yang diakui oleh Pemerintah Federal untuk mengukur devaluasi mata
uang local. Aktiva permanent meliputi aktiva tetap, gedung, investasi, beban
tanguhan dan deprsiasi terkait, serta akun-akun amortisasi atau deplesi (
termasuk setiap provisi kerugiaan yang terkait ). Akun-akun ekuitas pemegang
saham terdiri dari modal, cadangan pendapatan, cadangan revaluasi, laba
ditahan, dan akun cadangan modal yang digunakan untuk mencatat penyesuaian
tingkat harga terhadap modal.
BADAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
IAS 29
pelaporan keungan dalam Perekonomian Hiperinflasi mewajibkan ( dan bukan hanya
merekomendasikan ) penyajian ualang informasi laporan keuangan utama. Secara
khusus, laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata
uang perkekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka penilaian
biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli
konstan pada tanggal neraca.
Isu-isu Mengenai Inflasi
Terdapat
4 isu akuntansi inflasi yang cukup mengganggu. Keempat isu yaitu :
1.
Apakah dolar konstan atau
biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi
2.
Perlakuan akuntansi
terhadap keuntungan dan kerugian inflasi
3.
Akuntansi inflasi luar
negeri
4.
Menghindari fenomena
kejatuhan ganda
Keuntungan dan Kerugiaan Inflasi
Keuntungan
dan kerugiaan pos-pos moneter di Amerika Serikat ditentukan dengan menyajikan
ulang dalam dolar konstan, saldo awal dan akhir serta transaksi dalam seluruh
aktiva dan kewajiban moneter ( termasuk utang jangka panjang ). Angka yang
dihasilkan diungkapkan sebagai pos terpisah. Perlakuan ini memandang keuntungan
dan kerugiaan pos-pos moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan
yang lain.
Di
Inggris, keuntungan dan kerugian pos-pos moneter dipisahkan menjadi modal kerja
moneter dan mekanisme penyesuaian. Kedua angka tersebut ditentukan melalui
perubahan harga khusus ( dan bukan umum ). Mekanisme penyesuaian
mengindikasikan manfaat ( atau biaya ) kepada pemegang saham berasal dari
pembiayaan utama selama suatu periode perubahan harga. Angka-angka ini
ditambahkan atas ( dikurangi dari ) laba operasi biaya kini untuk menghasilkan
ukuran kemakmuran yang dapat dihapuskan yang disebut sebagai “ Laba Biaya Kini
Tertribusi Kepada Pemegang Saham “.
Pendekatan
Brasil yang tidak lagi diwajibkan, tidak menyesuaikan aktiva dan kewajiban kini
secara eksplisit, karena jumlah-jumlah ini dinyatakan dalam hal nilai yang
dapat direalisasi. Namun demikian, peyesuaian dan penyajian bersih aktiva
pemanen atau kerugian daya beli umum atas pendanaan modal kerja yang berasal
dari utang atau kewajiban. Penyesuaian aktiva permanen yang melebihi
penyesuaian ekuitas menunjukkan keuntungan daya beli. Sebaliknya, penyesuaian
ekuitas yang lebih besar dari penyesuaian aktiva permanen menunjukkan adanya
sebagai modal kerja yang didanai oleh ekuitas. Kerugiaan daya beli diakui untuk
bagian ini selama periode inflasi.
Keuntungan dan Kerugiaan Kepemilikan
Akuntansi
untuk biaya kini membagi total laba menjadi 2 bagian :
1.
Laba operasi ( perbedaan
antara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang dikonsumsi )
2.
Keuntungan yang belum
direalisasi yang timbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter dengan nilai
pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi
Akuntansi Untuk Inflasi Di Luar Negeri
Di
Amerika Serikat, FASB berupaya untuk membahas masalah inflasi dengan mewajibkan
perusahaan pelapor yang besar untuk melakukan ekspresimen dengan pengungkapan
daya beli konstan biaya histories dan pengungkapannya biaya kini. Oleh karena
itu, investor memerlukan laporan keuangan yang disesuaikan dengan tingkat harga
spesifik ( model biaya kini yang digunakan ) menentukan jumlah maksimum yang
dapat dibayarkan oleh perusahaan sebagai deviden ( kekayaan yang dapat
dibagikan ) tanpa mengurangi kapasitas produktifnya. Model biaya histories
tetap saja adalah model biaya historis.
Prosedur
penyesuaian tingkat harga lebih disukai berikut ini :
·
Sajikan ulang laopran
keuangan seluruh anak perusahaan, baik domestic secara spesifik maupun asing,
dan laopran induk perusahaan untuk mencerminkan perubahan dalam harga spesifik
( sebagai contoh biaya kini )
·
Translasikan akun-akun
seluruh anak perusahaan diluar negeri kedalam nilai ekuivalen mata uang
domestic dengan menggunakan suatu nilai konstan ( yaitu kurs valuta asing pada
tahun dasar atau tahun sekarang )
·
Gunakanlah indeks harga
spesifik yang relavan dengan apa yang dikonsumsi oleh perusahaan dalam
menghitung keuntungan atau kerugiaan moneter
Menghindari Kejatuhan Ganda
Pada
saat menyajikan ulang akun-akun luar negeri terhadap inflasi di luar negeri.
Seseorang harus berhati-hati untuk menghindari apa yang disebut sebagai
kejatuhan ganda. Masalah ini muncul karena inflasi local langsung berpengaruh
kurs yang digunakan dalam translasi. Apabila teori ekonomi mengasumsikan bahwa
terdapat hubungan terbalik antara laju inflasi internal suatu Negara dan nilai
eksternal mata uangnya, bukti-bukti menunjukkan bahwa hubungan seperti ini
jarang sekali bertahan ( paling tidak dalam jangka pendek ). Dengan demikian
ukuran penyesuaian yang terjadi untuk menghapuskan kejatuhan ganda akan
berbeda-beda tergantung pada sejauh mana kurs dan perbedaan inflasi berhubungan
secara negative.
Contoh
akuntansi persediaan berikut ini menunjukkan hubungan antara inflasi dan
translasi mata uang luar negeri. Perusahaan dalam contoh ini menggunakan metode
penilaian persediaan FIFO dan melakukan translasi persediaan ke dalam dolar
dengan kurs ini. Kita mengasumsikan beberapa hal berikut ini :
·
Inflasi Negara local
adalah 20 % selama tahun yang beru saja berakhir. Inflasi di AS adalah sebesar
6 % selama tahun teersebut
·
Kurs nilai tukar
pembukuan pada tanggal 1 Januari adalah LC1=$1,00
·
Kurs nilai tukar
penutupan pada tanggal 31 Desember adalah LC1=$0,88
·
Devaluasi mata uang
selama tahun untuk mempertahankan paritas daya beli adalah 12 %
·
Persediaan dalam mata
uang local adalah sebesar LC200 pada tanggal 1 Januari dan LC240 pada tanggal
31 Desember
·
Tidak ada perubahan yang
terjadi menyangkut jumlah fisik persediaan selama tahun tersebut.
Dari
paparan tentang pelaporan keuangan dan perubahan harga menurut saya setiap
perusahaan yang sudah bonafit wajib melakukan pelaporan keuangannya bahkan ke
public atau masyarakat juga. Dan jika kita ingin melakukan bisnis internsioanal
kita tidak bisa dipisahkan dengan nilai mata auang dan perubahan harga uang
atas barang dan jasa. Dalam suatu perekonomian bisa mengalami yang namanya
perubahan harga. Perubahan harga tersebut ada yang namanya inflasi ( kenaikan
harga secara keseluruhan ) dan deflasi ( penurunan harga ). Disetiap Negara
memiliki perbedaan dalam hal penilaian biaya kini yang dikaitkan terhadap
inflasi di pemaparan diatas di jelaskan tentang sudut pandang internasional
terhadap akuntansi inflasi antara Negara Amerika Serikat, Inggris dan Berasil.
Dari itu semua ada keuntungan dan kerugiaan inflasi pada Negara Amerika
Serikat, Inggris dan Brasil dan juga Kepemilikan.
SUMBER
:
http://endangkusumawati.blogspot.com/2013/06/pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga.html
http://sitimaryamah.wordpress.com/2013/04/19/pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga/
http://yongija.blogspot.com/2013/05/materi-6-pelaporan-keuangan-dan.html
Langganan:
Postingan (Atom)