Akuntansi Aktiva Tetap
- KLASIFIKASI
Aktiva tetap merupakan aktiva
tidak lancar yang diperoleh untuk digunakan dalam operasi perusahaan yang
memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi serta tidak untuk
diperjualbelikan dalam operasi normal perusahaan. Aktiva operasi tidak lancar
dapat diklasifikasikan menjadi: (1) Aktiva Berwujud (tangible) dan (2)
Aktiva Tak Berwujud (intangible).
- PENGELUARAN UNTUK AKTIVA TIDAK LANCAR
Pengeluaran untuk aktiva tidak lancar dapat
dikelompokkan menjadi:
- Pengeluaran pada waktu perolehan;
- Pengeluaran seteleh aktiva tersebut diperoleh yang dapat dirinci menjadi:
- Pengeluaran pendapatan yang lazim disebut revenue expenditure;
- Pengeluaran
modal yang lazimdisebut capital expenditure.
- PENCATATAN PEROLEHAN AKTIVA TIDAK LANCAR
Harta non current dapat diperoleh
dengan berbagai cara, antara lain:
- Diperoleh dengan harga lumpsump;
- Diperoleh dengan pembayaran berkala;
- Pembelian dengan cara leasing;
- Perolehan dengan trade-in
- Perolehan dengan menerbitkan surat berharga;
- Perolehan dari donasi; dan
- Dibangun sendiri.
Karena
setiap akhir tahun ada penyusutan, maka perkiraan Akumulasi Penyusutan akan
selalu bertambah sepanjang masa manfaat aktiva.
Depresiasi
bukanlah teknik untuk menilai aktiva tetap dan dengan melakukan depresiasi
tidaklah otomatis perusahaan menyisihkan uang untuk membeli aktiva tetap.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi depresiasi adalah:
1.
cost dari aktiva tetap,
2.
umur
ekonomis aktiva tetap,
3.
nilai
residu, dan
4.
pola
penggunaan aktiva tetap.
- METODE DEPRESIASI
Terdapat
beberapa metode depresiasi, yaitu:
·
Metode
Garis Lurus
·
Metode
Saldo Menurun
·
Metode
Jumlah Angka Tahun
·
Metode
Unit Input
·
Metode
Unit Output
Sumber : http://dasar-akuntansi.blogspot.com/2009/09/akuntansi-aktiva-tetap.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar