Senin, 22 Oktober 2012

Tulisan 5 : akuntansi aktiva tetap


Akuntansi Aktiva Tetap

  1. KLASIFIKASI
Aktiva tetap merupakan aktiva tidak lancar yang diperoleh untuk digunakan dalam operasi perusahaan yang memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi serta tidak untuk diperjualbelikan dalam operasi normal perusahaan. Aktiva operasi tidak lancar dapat diklasifikasikan menjadi: (1) Aktiva Berwujud (tangible) dan (2) Aktiva Tak Berwujud (intangible).
 
  1. PENGELUARAN UNTUK AKTIVA TIDAK LANCAR
Pengeluaran untuk aktiva tidak lancar dapat dikelompokkan menjadi:
  1. Pengeluaran pada waktu perolehan;
  2. Pengeluaran seteleh aktiva tersebut diperoleh yang dapat dirinci menjadi:
    1. Pengeluaran pendapatan yang lazim disebut revenue expenditure;
    2. Pengeluaran modal yang lazimdisebut capital expenditure.
       
  1. PENCATATAN PEROLEHAN AKTIVA TIDAK LANCAR
Harta non current dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain:
    1. Diperoleh dengan harga lumpsump;
    2. Diperoleh dengan pembayaran berkala;
    3. Pembelian dengan cara leasing;
    4. Perolehan dengan trade-in
    5. Perolehan dengan menerbitkan surat berharga;
    6. Perolehan dari donasi; dan
    7. Dibangun sendiri.
Karena setiap akhir tahun ada penyusutan, maka perkiraan Akumulasi Penyusutan akan selalu bertambah sepanjang masa manfaat aktiva.
    Depresiasi bukanlah teknik untuk menilai aktiva tetap dan dengan melakukan depresiasi tidaklah otomatis perusahaan menyisihkan uang untuk membeli aktiva tetap.
    Faktor-faktor yang mempengaruhi depresiasi adalah:
1.      cost dari aktiva tetap,
2.      umur ekonomis aktiva tetap,
3.      nilai residu, dan
4.      pola penggunaan aktiva tetap.
  1. METODE DEPRESIASI
Terdapat beberapa metode depresiasi, yaitu:
·         Metode Garis Lurus
·         Metode Saldo Menurun
·         Metode Jumlah Angka Tahun
·         Metode Unit Input
·         Metode Unit Output
Sumber : http://dasar-akuntansi.blogspot.com/2009/09/akuntansi-aktiva-tetap.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar