Dari 234 juta penduduk Indonesia, saat ini lebih dari 32 juta hidup
di bawah garis kemiskinan dan sekitar setengah dari seluruh rumah tangga
tetap berada di sekitar garis kemiskinan nasional yang ditetapkan pada
Rp200.262 per bulan (US$22 pada bulan maret 2010).
Pertumbuhan lapangan kerja lebih lambat daripada pertumbuhan
penduduk. Layanan publik tetap tidak mencukupi berdasarkan standar
negara berpendapatan menengah. Indonesia pun mencatatkan prestasi buruk
dalam sejumlah indikator terkait kesehatan dan infrastruktur, dan
akibatnya, kemungkinan gagal mencapai sejumlah target Tujuan Pembangunan
Milenium (MDG).
Data dari tahun 2009 menunjukkan bahwa Indonesia masih mengalami 307
kematian untuk setiap 100.000 kelahiran hidup, sementara MDG bertujuan
untuk menurunkannya menjadi 105 kematian pada tahun 2015. Selain itu,
meski telah terjadi kemajuan baru, akses ke peningkatan fasilitas
sanitasi saat ini mencatatkan 68 persen dari populasi, yang masih sangat
jauh dari target MDG sebesar 86 persen.
Indonesia mengalami penurunan kecil dalam peringkat “2011 Doing
Business”, dari peringkat 126 pada tahun 2011 menjadi 129 di tahun 2012.
Masih ada beberapa tantangan besar, dan kalangan bisnis di Indonesia
mengidentifikasi tenaga kerja, infrastruktur, dan reformasi regulasi
sebagai hal-hal penting untuk meningkatkan investasi.
Namun, di tengah kemerosotan ekonomi global, Indonesia terus
mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data Juli 2012,
pertumbuhan baseline perekonomian nasional diperkirakan sebesar 6 persen
pada tahun 2012 dan 6,4 persen pada tahun 2013. Pendapatan nasional per
kapita beranjak naik dari $2.200 pada tahun 2000 menjadi $3.720 pada
tahun 2009.
Dalam hal stabilitas makro ekonomi, Indonesia telah berhasil mencapai
banyak target fiscal, termasuk secara signifikan menurunkan rasio utang
terhadap produk domestik bruto dari 61 persen di tahun 2003 menjadi
27,5 persen pada tahun 2009. Sementara itu defisit anggaran
diproyeksikan hanyak 0,4 persen dari produk domestik bruto tahun 2011.
Indonesia telah membuat rencana pembangunan jangka panjang untuk
tahun 2005-2025. Rencana ini dibagi menjadi ke dalam periode lima tahun,
masing-masing dengan prioritas pembangunan yang berbeda. Rencana
pembangunan jangka menengah untuk tahun 2009-2014 merupakan tahap kedua
dan memberi fokus pada:
- meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
- pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
- memperkuat daya saing ekonomi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar